Koleksi Lagu-Lagu Keren Bryan Rice | IMROEE - Beberapa hari terakhir ini saya sering sekali mendengar lagu-lagu yang dibawakan oleh seorang singer/songwriter dari Denmark bernama Bryan Rice. Kalau tidak salah tiga hari yang lalu saya membuka Facebook dan di halaman Home, saya langsung dihadapkan dengan sebuah status yang menyatakan bahwa Ia akan tampil di salah satu acara di negaranya dengan membawakan single yang berjudul Second Last Chance, yang tidak lain adalah sebuah single milik Bryan Rice. Setelah saya membaca semua komen-komen status tersebut, ternyata banyak yang menyukai single tersebut, tidak hanya para fan Bryan yang ada di Denmark tetapi juga di US sana ada yang berkomentar bahwa ia ingin membeli album Bryan dalam bentuk CD tapi sayang di sana hanya tersedia dalam bentuk digital download via iTune.
Saya juga tidak mau ketinggalan, penasaran seperti apa single Second Last Chance itu. Segera, saya membubuhkan komen di statusnya, bertanya di mana saya bisa mendengarkan single tersebut. Ternyata dia merespon komen saya dengan mengatakan; kamu bisa bisa melihat dan mendengar video Second Last Chance di hhtp://www.bryanrice.com. Langsung saja saya mengklik url yang telah yang diberikan itu, dan ternyata singlenya memang asyik. Tidak bisa menunggu lama, saya langsung mencari link download mp3 single Second Last Chance dan saya berhasil mengunduhnya hanya dalam beberapa menit saja. Sampai saat tulisan ini saya posting, saya masih sering mendengarkannya dan bahkan lirik lagunya sudah saya hafal.
Sebenarnya Second Last Chance bukan lagu Bryan Rice pertama yang saya pernah dengar karena sebelumnya saya juga ketagihan dengan single yang berjudul Breathing. Breathing merupakan single yang ikut berkompetisi dalam Dansk Melodi Grand Prix untuk memwakili negaranya bersaing dalam sebuah kontes bergengsi se-eropa yaitu Eurovison Song Contest 2010 yang diselenggarakan di Oslo, Norwegia. Tapi sayang sekali, Bryan Brice yang merupakan kontestan undangan tidak berhasil mewakili negaranya di ajang tersebut; Ia dikalahkan oleh Chanee N’ Nevergreen dengan lagunya berjudul In A Moment Like This, sedangkan Bryan Rice berada di posisi kedua.
Second Last Chance ternyata bukanlah single terbaru dari Bryan Rice, Breathing-lah yang lebih baru. Second Last Chance adalah single yang dirilis pada tanggal 30 April 2009 lalu via iTune. Single Second Last Chance memang terdengar sedikit berbeda dengan Breathing; beat-beat musiknya lebih cepat dan tentunya sangat catchy. Selain itu ada juga tune-tune yang mengisi sepanjang lagu yang entah berasal dari intrumen apa; saya juga tidak tahu tapi yang pasti sangat asyik sekaligus sebagai ciri khas lagu tersebut. Breathing lebih ke arah pop ballad yang begitu asyik yang di awal lagu ada efek desahan nafas Bryan Rice seperti suara orang yang sedang terserang sesak nafas. Breathing memang bisa membuat saya ketagihan mendengarkannya demikian juga hal yang sama juga terjadi pada Second Last Chance. Kelemahan untuk single Breathing adalah lirik lagunya sangat pendek sehingga terkesan hanya mengulang kata-kata yang sama sepanjang lagu, namun dengan lirik yang demikian pendek itu penuh makna yang tersirat di dalamnya dan pastinya sangat mudah untuk dihafal.
Berikutnya, ternyata Bryan Rice telah merilis dua album studio yaitu Confessional (2006) dan Good News (2007). Saya sangat ingin mendengar kedua album tersebut setelah mendengar Breathing dan Second Last Chance, berharap di dalamnya saya bisa menemukan track-track cachy membius kuping indah bergeming merekam setiap momen-momen yang memang patut untuk di kenang.
Dari Album Confessional, ada lima track yang saya sukai yaitu Can’t Say I’m Sorry, Confessional, Homeless Heart, Where Do You Go dan No Promises. Can’t Say I’m Sorry, lebih becita rasa pop yang nge-band yang dibuka dengan distorsi gitar smooth yang akan mengingatkan kita dengan lagu-lagu Bonjovi, tetapi ada juga dentingan piano yang mebuat track ini cukup asyik untuk didengar, sekali dengar memang belum bisa membuat track ini ‘lengket’ di kuping saya tapi setelah didengar lagi, begitu saja langsung akrab dikuping. Sedangkan Confessional dibuka dengan suara yang dianeh-anehin, sedikit bikin annoying menimbulkan kesan suram, mungkin untuk menyesuaikan dengan judul lagunya, beat-beat track ini hampir sama dengan dengan Can’t Say I’m Sorry. Lumayan! Nuansa ballad akan kita temukan dalam Homeless Heart di mana suara gitar lebih dominan sedangkan piano beraksi setelah instrument udah pada padam mengiringi vocal Bryan Rice dan Where Do You Do yang lebih sendu dari Homeless Heart, dentingan piano diawal track ini tidak akan pernah saya lupakan ditambah vocal Bryan yang smooth sesekali difalsetkan membuat saya tenggelam di dalamnya, Asyik sekali. Dan favorite saya adalah No Promises, bisa dibilang inilah track terbaik dari album ini. Dan sekali lagi piano membuka single ini, vocal Bryan yang begitu kerennya membuat saya begitu ketagihan mendengarkannya. Single ballad yang sangat layak untuk dikoleksi dan tidak salah kalau Shayne Ward mengcover single yang satu ini.
Simply Complicated, Good News dan Here I Am adalah track-track favorite saya dari album yang berudul Good News. Untuk Simply Complicated, tidak ada hook-hook yang mudah diingat, permainan piano, gitar dan drum terkesan biasa-biasa saja tapi merupakan salah satu track terbaik dari album ini sedangkan untuk Good News beat-beatnya hampir sama dengan Simply Complicated hanya saja Good News terdengar lebih dinamis dan tentunya sangat enak buat didengar dan saya sangat menyukainya. Matt Dusk dari Canada juga pernah menyanyikan lagu ini dengan citarasa Jazz. Here I Am track paling memikat bagi saya di album ini setelah Good News. Seperti track-track sebelumnya Here I Am juga dibuka oleh dentingan piano yang kemudian dilanjutkan dengan gebukan drum yang lebih nyantai mengilustrasikan Here I Am lebih bernuansa ballad. Sangat enak sekali mendengarkan Bryan Rice mengumandangkan “Here I Am” dalam track Here I Am ini dengan suara yang di-falset-kan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment